Kelompok 7

Wulan Purnama Dewi 15311005| Ahmad Mulyasir 15311029| Ledy Rizki Tiara 15311031| Annisa Athifah 15311053| Fitrianawati 15311069

Senin, 24 Februari 2014

Parameter pencemaran udara: Khlorin



A. SIFAT FISIKA DAN KIMIA
Senyawa khlorine yang mengandung khlor yang dapat mereduksi atau mengkonversi zat inert atau zat kurang aktif dalam air,yang termasuk senyawa khlorin adalah asam hipokhlorit (HOCL) dan garam hipokhlorit (OCL).
Gas Khlorin ( Cl2) adalah gas berwarna hijau dengan bau sangat menyengat. Berat jenis gas khlorin 2,47 kali berat udara dan20 kali berat gas hidrogen khlorida yang toksik. Gas khlorin sangat terkenal sebagai gas beracun yang digunakan pada perangdunia ke-1.

B. SUMBER DAN DISTRIBUSI
Khlorin merupakan bahan kimia penting dalam industri yang digunakan untuk khlorinasi pada proses produksi yangmenghasilkan produk organik sintetik, seperti plastik (khususnya polivinil khlorida), insektisida (DDT, Lindan, dan aldrin) danherbisida (2,4 dikhloropenoksi asetat) selain itu [juga digunakan sebagai pemutih (bleaching agent) dalam pemrosesansellulosa, industri kertas, pabrik pencucian (tekstill) dan desinfektan untuk air minum dan kolam renang.
Terbentuknya gas khlorin di udara ambien merupakan efek samping dari proses pemutihan (bleaching) dan produksi zat/senyawa organik yang mengandung khlor. Karena banyaknya penggunaan senyawa khlor di lapangan atau dalam industridalam dosis berlebihan seringkali terjadi pelepasan gas khlorin akibat penggunaan yang kurang efektif. Hal ini dapatmenyebabkan terdapatnya gas pencemar khlorin dalam kadar tinggi di udara ambien.

C. DAMPAK KETIDAKNORMALAN KAADR KHLORIDA
1.      Terhadap Kesehatan Manusia
Selain bau yang menyengat gas khlorin dapat menyebabkan iritasi pada mata saluran pernafasan. Apabila gas khlorin masukdalam jaringan paru-paru dan bereaksi dengan ion hidrogen akan dapat membentuk asam khlorida yang bersifat sangat korosifdan menyebabkan iritasi dan peradangan. diudara ambien, gas khlorin dapat mengalami proses oksidasi dan membebaskanoksigen seperti terlihat dalam reaksi dibawah ini :

CL2 + H2O -------à HCL + HOCL
8 HOCl -------à 6 HCl + 2HclO3 + O3
Dengan adanya sinar matahari atau sinar terang maka HOCl yang terbentuk akan terdekomposisi menjadi asam khlorida danoksigen.
Selain itu gas khlorin juga dapat mencemari atmosfer. Pada kadar antara 3,0 – 6,0 ppm gas khlorin terasa pedas danmemerahkan mata. Dan bila terpapar dengan kadar sebesar 14,0 – 21,0 ppm selama 30 –60 menit dapat menyebabkanpenyakit paru-paru ( pulmonari oedema ) dan bisa menyebabkan emphysema dan radang paru-paru.

2.      Terhadap Ekosistem dan Lingkungan
                Klorin dapat menimbulkan penipisan lapisan ozon dan pemanasan global. Senyawa klorin dapat berasal dari pembakaran sampah dan kebocoran klorin dalam proses industri. Kebocoran klorin umumnya disebabkan kelalaian dan kecelakaan. Gas klorin yang menyebar ke lingkungan dapat merusak ekosistem.

3.      Terhadap Tumbuhan
     Beberapa kerusakan yang disebabkan oleh polutan udara yaitu klorin (Cl2) yang berasal dari kilang minyak, menyebabkan daun terlihat keputihan, terjadinya nekrosis antar tulang daun, tepi daun nampak seperti hangus (Yunasfi, 2002).

4.      Terhadap Hewan
Di alam diserap oleh berbagai komponen lingkungan yang kemudian terangkut ke tempat lain oleh udara atau air. Dengan masih terdeteksinya residu klorin di alam maka akan menimbulkan ketidakseimbangan ekosistem yang menyebabkan kematian pada beberapa spesies seperti cacing tanah, ular sawah, katak dan berbagai jenis serangga yang sebenarnya bukan sasaran untuk dibunuh. Residu tersebut juga akan membahayakan hewan yang mengkonsumsi hijauan yang tumbuh di daerah tersebut yang menjadi sumber pakan. Hal lainnya adalah terakumulasinya residu tersebut pada hewan –hewan air (ikan) seperti yang dilaporkan di daerah Lembang dan Pangalengan dan residu turunan DDT pada udang, kepiting dan ikan di daerah Cimanuk (FAEDAH et al,1993)

5.      Terhadap Material
Klorin dalam air menyebabkan pembentukan karat hijau. Seperti proses yang paling korosif, berkarat adalah proses bertahap. Setelah beberapa waktu, jika bahan yang tidak diobati, maka akan hancur, dan semuanya akan berubah menjadi karat sehingga tidak dapat digunakan.
Gambar 1. Karat dan korosif


D. PENGENDALIAN
1. PENCEGAHAN
1.1. Sumber Tidak Bergerak
a) Memasang scruber pada cerobong asap.
b) Memodifikasi pada proses pembakaran.
1.2. Manusia
Apabila kadar khlorin dalam udara ambien telah melebihi baku mutu (150 mg/Nm3 dengan waktu pengukuran 24 jam) makauntuk mencegah dampak kesehatan dilakukan upaya – upaya :
a) Menggunakan alat pelindung diri, seperti masker gas.
b) Mengurangi aktifitas di luar rumah.

2. PENANGGULANGAN
a) Mengganti peralatan yang rusak.
b) Mengatur pertukaran udara di dalam ruang seperti mengunakan exhaust-fan.
c) Bila terjadi korban keracunan chlorin maka lakukan :
· Berikan pengobatan atau pernafasan buatan.
· Kirim segera ke Rumah Sakit atau Puskesmas terdekat.

Sumber Gambar:
Gambar 1. Karat dan korosif
 http://www.sridianti.com/perbedaan-antara-karat-dan-korosi.html (diakses pada 24 Febuari 2014, pukul 19:00)

Sumber lain:
http://peternakan.litbang.deptan.go.id/fullteks/wartazoa/wazo72-4.pdf (diakses pada 24 Febuari 2014, pukul 19:05)
http://www.depkes.go.id/downloads/Udara.PDF (diakses pada tanggal 22 Februari 2014 pukul 09.39)

 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar